Welcome to our online store

Rabu, 11 Mei 2011

Metodologi Pendidikan Agama Islam

A. METODOLOGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Pengertian

Metodologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Depdiknas, 2002 : 741 ) , berarti “ ilmu tetang metode; uraian tentang metode”. Sedangakan metode, menurut kamus yang sama ( 2002 : 740) , berarti : ”Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.
Sedangkan metode mengajar, Zuhairini dkk. ( 1981 : 68 ) memberikan definisi sebagai berikut: ”Metode mengajar adalah :
o merupakan salah satu komponen dari pada proses pendidikan.
o merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu mengajar.
o merupakan kebulatan dalam suatu sistem pendidikan”.

Bertitik tolak dari pengertian metode mengajar tersebut, Zuhairini dkk. (1981 : 69) merumuskan pengertian Metodologi Pendidikan Agama Islam seperti berikut ini : “... segala usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan agama, dengan melalui berbagai aktivitas, baik di dalam maupun di luar kelas dalam lingkungan sekolah”.

Seorang guru dituntut untuk mampu memadukan berbagai metode yang relevan. Untuk pembelajaran shalat, misalnya, seorang guru harus mampu menggunakan metode ceramah, tanya jawab , latihan, serta harus memberi keteladanan bagi anak didiknya. Menurut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama adalah merupakan perintah dari Allah dan ibadah kepada-Nya. Karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh guru.

2. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Bahan pendidikan agama meliputi tujuh unsure pokok yaitu:
* Keimanan
* Ibadah
* Al-Qur’an
* Akhlaq
* Mu’amalah
* Syari’ah
* Tarikh
Postingan Terkait Lainnya :
makalah

* HUBUNGAN AGAMA DENGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
* MANUSIA MAKHLUK PALING MULIA DAN BERDERAJAT PALING TINGGI
* Makalah Ilmu Administrasi
* Sekolah sebagai pusat kebudayaan - Makalah
* Rukun dan Syarat Perkawinan / pernikahan
* Pengembangan media dan sumber belajar
* Pergaulan Baik antara Suami Istri
* KERAJINAN TANGAN SENI MENGANYAM KERTAS KORAN
* Dokumentasi Rekam Medis
* Penentuan Tingkat pendapatan Nasional
* Makalah Pengantar Bisnis
* Kewajiban manusia untuk menuntut ilmu
* Belajar Aktif, Cara kerja otak dan Gaya belajar
* Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan
* Perkembangan Islam di Thailand- makalah
* Pengertian Kenakalan Remaja (Makalah)
* Sejarah Perkembangan komputer - makalah
* Metode Pengembangan Seni - Mencetak dengan berbagai media
* MAKALAH CIVIC EDUCATION TENTANG WAWASAN NUSANTARA
* Pengertian Sampah dan cara menanggulangi
* Penilaian Pendidikan Agama Islam
* Sarana dan Prasarana Pendidikan Agama Islam
* Makalah Perjanjian Perkawinan dalam Islam
* UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP – KONSEP IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BAGI SISWA KELAS IV

pendidikan

* Pendidikan Islam Dizaman Rasulullah hingga Sekarang
* Tujuan Pembelajaran dan Butir - Butir Soal
* Sekolah sebagai pusat kebudayaan - Makalah
* Manusia sebagai Makhluk Pendidikan
* Jenis - Jenis Narkoba dan akibat penggunaannya
* Cabang ilmu
* Perbandingan Kehidupan Ekonomi dengan Pendidikan
* Pengertian, Jenis dan Manfaat Pendidikan
* Penggunaan Media dalam Pembelajaran Fiqih
* MENUNJUKKAN SKAP POSITIF TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA
* Belajar Aktif, Cara kerja otak dan Gaya belajar
* Media dalam pembelajaran fiqih di MTs
* Penilaian Pendidikan Agama Islam
* Sarana dan Prasarana Pendidikan Agama Islam
* Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
* Perkembangan masa Remaja
* Beberapa ciri Guru Profesional
* Keutamaan Orang Yang Berilmu
* Nasehat Guru Kepada Muridnya
* Pentingnya Sex Education ( Pendidikan Seks)
* Fungsi dan Tujuan Mapel Aqidah Akhlak
* STANDAR KOMPETENSI MAPEL AQIDAH AKHLAK
* Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fiqih
* STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN FIQIH Add to Cart View detail

SH Terate Undip Semarang: ONCE UPON IN VILLAGE (3)

SH Terate Undip

Tentang Pendidikan Karakter

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik.

Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua yang relatif tinggi, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh media elektronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah. Dalam hal ini, waktu belajar peserta didik di sekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik .

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Kegiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan Ekstra Kurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.

Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.

Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.

Melalui program ini diharapkan lulusan SMP memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.

Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain meliputi sebagai berikut:

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3. Menunjukkan sikap percaya diri;
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional;
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat;
18. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;
19. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;
20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah;
21. Memiliki jiwa kewirausahaan.

Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut. Add to Cart View detail

Perkuat Pendidikan Karakter

BELUM lama ini masyarakat kembali digegerkan dengan adanya peristiwa cuci otak yang ditengarai dilakukan oleh jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Parahnya, yang menjadi korban kebanyakan masih berstatus sebagai mahasiswa atau pelajar.
Sejumlah mahasiswa di beberapa kampus mengaku pernah mengalami pencucian otak hingga tak sadarkan diri (lupa ingatan). Targetnya bukan saja mahasiswa muslim namun juga mahasiswa nonmuslim. Mulai dari kampus swasta hingga bahkan sampai kampus negeri favorit.

Para mahasiswa yang telah menjadi korban pencucian otak mengaku tak sadarkan diri hingga mau menuruti segala doktrin sesat yang diberikan oleh para perekrut. Bahkan ada yang sampai tega mengatakan kafir kepada orang tua mereka sendiri. Ada pula yang rela menyerahkan sejumlah uang kepada perekrut jaringan sesat itu.

Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan terkait motif cuci otak yang marak dilakukan oleh jaringan NII. Ada yang menduga motif ekonomi, karena mengeruk dana dari para korbannya. Ada yang menduga motif penanaman ideologi radikalisme oleh jaringan NII yang ingin mendirikan negara Islam di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terlepas dari semua spekulasi yang ada, apa pun alasannya, kasus pencucian otak telah meresahkan masyarakat khususnya kalangan civitas academia kampus. Para orang tua pun menjadi resah gelisah dan dihantui rasa takut atas kondisi anaknya yang kuliah atau belajar di perantauan.

Salah satu solusi untuk menangkal maraknya kasus cuci otak yaitu dengan merevitalisasi pendidikan karakter. Para korban pencucian otak biasanya merupakan generasi muda yang masih labil jiwanya. Maka dari itu melalui revitalisasi pendidikan karakter setiap anak terus diupgrade dengan nilai-nilai moral dan karakter positif sebagai landasan hidupnya.

Untuk memperkuat atau merevitalisasi pendidikan karakter tentu perlu dukungan dan kerjasama seluruh komponen bangsa. Dalam hal ini lembaga pendidikan berperan sebagai motor penggerak yang terus menyerukan dan menyosialisasikan pendidikan karakter. Sekolah maupun kampus harus mengintegrasikan nilai-nilai moral positif dalam setiap mata kuliah.

Guru maupun dosen harus memberikan suri tauladan yang baik kepada para peserta didiknya. Pihak kampus maupun sekolah perlu menggiatkan kegiatan-kegiatan positif untuk menyibukkan para peserta didiknya. Yakni kegiatan-kegiatan yang mampu membangun karakter; seperti Pramuka, OSIS, Rohis, UKM, BEM, dsb. Mari saatnya kita serukan bersama Gerakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa! Add to Cart View detail

Pendidikan Karakter Juga Masuk ke Ekstrakurikuler

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan, pendidikan karakter akan semakin dikuatkan implementasinya pada tahun ajaran baru 2011/2012. Pendidikan karakter itu nantinya dimasukkan ke setiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

”Mulai dari PAUD (pendidikan anak usia dini) hingga perguruan tinggi,” ujar Nuh dalam jumpa persnya di kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Senin, 2 Mei 2011.

Menurut Nuh, implementasi penguatan pendidikan karakter tidak dalam bentuk mata pelajaran baru, melainkan penguatan dari mata pelajaran yang ada serta membangun kultur sekolah. “Kekerasan anarkis belakangan ini buah dari pemikiran radikal. Maka, pemikiran harus dilawan pemikiran,” ujarnya. Karena itu, kata Nuh, ”Di sini pentingnya menunjukkan urgensi pendidikan karakter.”

Bentuk pendidikan karakter, kata mantan rektor Institut Teknologi Surabaya itu, bisa berupa pelatihan guru hingga kurikulum. Dia menegaskan, karakter bukan hanya ranah kognitif, tapi afektif dan motorik. ”Tak cukup hanya di kelas, tapi juga dikembangkan lagi budaya di sekolah, masyarakat, dan keluarga,” katanya.

Namun, Nuh menekankan, pendidikan karakter ini digalakkan bukan karena maraknya paham Negara Islam Indonesia (NII) di sekolah dan kampus. Konsep pendidikan karakter itu sendiri telah disiapkan sejak 2010 lalu.

Nuh mencontohkan, salah satu cara untuk mencegah tersebarnya pemikiran radikalisme adalah dengan menekankan pentingnya keilmuan. Misalnya, dialog, kajian, juga penelitian di sekolah dan kampus-kampus. Dengan begitu, kata Nuh, "Masyarakat dengan keilmuan akan lebih tinggi rasionalitasnya dari pikiran anarkis dan radikal.” Add to Cart View detail

Pendidikan Karakter

News

Hardiknas Tahun ini Bertema Pendidikan Karakter
01-05-2011

Jakarta - Pendidikan karakter secara resmi akan dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011, 2Mei nanti. Walaupun pada dasarnya pendidikan karakter telah dimulai sejak 2010 lalu, perlu ada satu momentum yang bisa dijadikan tonggak lahirnya pendidikan karakter.
Penghargaan untuk Pelajaran Hak Asasi
07-04-2011

Guru, murid, dan kepala sekolah Newton Farm School (NFS) di Kota Harrow sedang berbangga. Sebab, sekolah itu mendapat penghargaan dari UNICEF. Penghargaan diberikan karena sekolah itu mengajarkan hak-hak asasi manusia kepada murid-muridnya.
Guru Agama DKI mendapatkan training Pendidikan Karakter
28-03-2011

Jakarta PKNews - Guru agama katolik Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melakukan pelatihan pengembangan pendidikan karakter di Griya Astoeti, Cisarua, Bogor, mulai dari hari Jumat-Minggu (25-27/3). Doni Koesoema A, direktur Pendidikan Karakter, memberikan sesi pelatihan yang berjudul Mendesain Pembelajaran yang Berjiwa Pembentukan Karakter.
Intoleransi Guru Pendidikan Agama Islam Membahayakan Keutuhan Bangsa
28-02-2011

Hasil penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) terhadap guru pendidikan agama Islam (PAI) dan siswa SMP dan SMA tentang toleransi terhadap agama lain menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Presiden Didesak Cabut Kebijakan Diskriminasi Agama
27-02-2011

Liputan6.com, Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, serta Lembaga Bantuan Hukum Makassar mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencabut kebijakan yang dinilai mengekang kebebasan beragama dan berkeyakinan. Demikian dikatakan Ketua YLBHI Erna Ratnaningsih kepada wartawan di kantor LBH Jakarta, Ahad (27/2).
Kemendiknas akan Kembangkan Kurikulum Berbasis Akhlak Mulia
07-12-2010
BOGOR--MICOM: Kementerian Pendidikan Nasional akan mengembangkan kurikulum berbasis akhlak mulia mulai 2011 untuk menanamkan karakter yang baik kepada siswa melalui pendidikan. Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh di Bogor, Minggu (5/12).
Membandingkan Konsep Pendidikan Karakter Doni Koesoema A dengan Ibnu Miskawaih
14-11-2010

Konsep Doni Koesoema A tentang pendidikan karakter membidik persoalan fundamental struktur antropologis manusia berhadapan dengan kemampuan keterdidikan manusia. Ide, beliau tentang pendidikan karakter telah menjadi bahan kajian Tesis Master seorang mahasiswa dari IAIN SUNAN AMPEL Surabaya yang membandingkannya dengan pemikir besar Islam Ibnu Miskawaih. Add to Cart View detail

Pendidikan Karakter Kuatkan Identitas Bangsa

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI (bidang Pendidikan) dari Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh, mengatakan bahwa pendidikan karakter mendesak dikembangkan untuk menguatkan identitas bangsa.

Ia mengatakan itu kepada ANTARA di Jakarta, Senin, menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2011.

Angelina Sondakh menyatakan juga, peran pendidikan dalam pembentukan karakter bangsa semakin sangat dibutuhkan ditengah berbagai gejolak permasalahan di tanah air yang cenderung kian mengaburkan semangat nasionalisme.

Ini, menurutnya, sesuai pula dengan tema peringatan tahun ini, yaitu "Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa", dengan subtema "Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti".

"Maka imbauan mengenai pembentukan dan pembinaan karakter bangsa menuju masyarakat yang bermoral, berbudi pekerti luhur dan menjunjung tinggi semangat nasionalisme menjadi suatu tantangan ke depan," tandasnya.

Dan ini, lanjutnya, harus mulai terpatri dan teraplikasi dalam lingkup kegiatan pendidikan yang melibatkan para tenaga pendidik di Indonesia.

Berpengaruh

Angelina Sondakh mengingatkan, pendidikan masih merupakan sektor potensial yang mampu berpengaruh besar dalam membentuk dan membina karater bangsa.

"Sebab, di sini melibatkan interaksi dari kalangan tenaga pendidik dengan peserta didik secara intens, selain dari interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan keluarga di rumah," katanya.

Selain itu, menurutnya, institusi pendidikan yang menampung banyak peserta didik dari berbagai jenjang dan ragam latar budaya, memungkinkan penyebaran nilai-nilai berlangsung optimal bagi efektifitas pembentukan dan pembinaan karakter bangsa.

"Dengan penguatan peran tenaga pendidik terhadap peserta didik dalam upaya tersebut, diharapkan terjalin sinergi antara implementasi kegiatan transfer ilmu yang tetap mengedepankan kualitas dengan terwujudnya peserta didik yang bermoral dan teguh dalam semangat kebangsaan," ujarnya.

Bagi mantan Putri Indonesia ini, itulah aset bangsa yang mampu mengangkat derajat Indonesia secara global.

Kuat Bertahan

AS menambahkan, generasi penerus terdidik, memiliki karakter dan menjunjung budi pekerti dalam semangat kebangsaan, akan kuat bertahan menghadapi goncangan berbagai konflik kepentingan, kultural maupun agama yang semakin gencar menghantam pluralisme dalam negara demokrasi Indonesia.

"Selain itu, semangat untuk semakin memperkokoh kesadaran dan komitmen akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa, tetap harus dipupuk melalui mementum Hardiknas yang diperingati setiap 2 Mei," katanya.

Sehingga, menurutnya, tidak semata-mata peringatan ini dimaksudkan untuk sekedar mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional.

"Oleh karena itu komunikasi, sosialisasi dan evaluasi program-program dan kebijakan pendidikan nasional tetap perlu dimaksimalkan untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan nasional," pungkas Angelina Sondakh. Add to Cart View detail

SH Terate Undip Semarang: UCAPAN SELAMAT

Surat Lamaran


Kendal, 11 April  2011
Lampiran         : 1 Bendel
Hal                   : Lamaran Pekerjaan                                      Kepada Yth:
Kepala SMP Islam Robani
di  Kendal
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini saya:

Nama                          : Hadi Susilo, S.Pd.I
TTL                               : Grobogan, 2 September 1980
Pendidikan                  : S1 PAI IAIN Walisongo
Alamat                         : Kebonharjo RT 01 RW 02 Patebon Kendal
HP                               : 081325390129/085727225129

Dengan ini saya bermaksud mengajukan lamaran untuk menjadi guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Robani Kendal
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini Saya lampirkan :
  1. Foto Copy Ijazah
  2. Foto copy KTP
  3. Foto copy sertifikat/piagam
  4. Foto ukuran 3X4 2 lembar
Atas perhatian Saudara, Saya ucapkan terima kasin
Hormat Saya,


Hadi Susilo, S.Pd.I

Add to Cart View detail

Daftar Riwayat Hidup


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA
Nama Lengkap                  : Hadi Susilo, S.Pd.I
Tempat / Tanggal Lahir      : Grobogan, 2 September 1980
Jenis Kelamin                     : Laki-laki
Status                               : Menikah
Alamat Rumah                  : Kebonharjo RT 01 RW 02 Patebon Kendal
E-mail                              : hadi_susilocakra@yahoo.co.id
HP                                   : 081325390129/085727225129   

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

SDN Tunjungharjo I lulus tahun                                1993
MTs Yasis Attaqwa Godong lulus tahun                      1997
MA Yaumi Gubug lulus tahun                                     2000
IAIN Walisongo lulus tahun                                       2007

PENDIDIKAN NON FORMAL
Ponpes Nurul Huda Pahesan Grobogan                      1993 – 1997
Ponpes Sabilurrohman Ringinharjo Grobogan             1997 – 2000

KURSUS / PELATIHAN YANG PERNAH DIIKUTI
1.    Kursus Komputer
2.    Kursus Toefl di Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo
3.    Pelatihan Guru Mapel
4.    Pelatihan Pelatih Pencak Silat
PENGALAMAN BEKERJA /ORGANISASI
Ø  Waka Sesiswaan SMK Hasanuddin Semarang                             2009 – 2011
Ø  Guru Mapel PAI di MTs Hasanuddin                                          2004 – 2010
Ø  Guru Mapel PAI di SMK Hasanuddin                                          2006 – 2010
Ø  Pelatih Pencak Silat di SMP 18 Semarang                                  2006 – 2010
Ø  Pelatih Pencak Silat di SMP Nudia Semarang                              2006 – 2010
Ø  Pelatih Pencak Silat di MI Nurul Islam 18 Semarang                   2006 – 2010
Ø  UKM PSHT IAIN Walisongo Sebagai Ketua                                 2004 – 2005
Ø  ORDA IMPG sebagai Ketua                                                      2003 – 2005
Ø  DPM Fakultas Tarbiyah                                                           2002 – 2003
Ø  Irmas Masjid Annur Tunjungharjo sebagai sekretaris                  2000 – 2007
Ø  IPNU Desa Tunjungharjo                                                         2000 – 2007
Ø  PMII IAIN Walisongo                                                             2000 – 2007
Ø  Tim Atlet Pencak Silat Kab. Grobogan                                      2005 – 2010

Yang Bersangkutan


Hadi Susilo, S.Pd.I                        
Add to Cart View detail

Umum - Buat profil

Sabtu, 07 Mei 2011

Umum - Buat profil

Macam-Macam Akhlak tercela

Macam-Macam Akhlak Tercela

Akhlak tercela (Akhlakul mazmumah), yaitu segala tingkah laku yang tercela atau akhlak yang jahat, dan hal tersebut sangat di benci oleh Allah SWT.

1. Kufur
2. Riya’
3. Nifaq
4. Syirik
5. Sombong


Definisi Kufur

kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya.

1. Jenis Kufur
Kufur ada dua jenis : Kufur Besar dan Kufur Kecil

a. Kufur Besar
Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur besar ada lima macam

• Kufur Karena Mendustakan
Dalilnya adalah firman Allah.


‘Artinya : Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan kebenaran tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” [Al-Ankabut : 68]

• Kufur Karena Enggan dan Sombong, Padahal Membenarkan.
Dalilnya firman Allah.

“Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia enggan dan congkak dan adalah ia termasuk orang-orang kafir” [Al-Baqarah : 34]

• Kufur Karena Ragu
Dalilnya adalah firman Allah.

“Artinya : Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rabbku dan aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun” [Al-Kahfi : 35-38]

• Kufur Karena Berpaling
Dalilnya adalah firman Allah.
“Artinya : Dan orang-orang itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka” [Al-Ahqaf : 3]

• Kufur Karena Nifaq
Dalilnya adalah firman Allah

“Artinya : Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti” [Al-Munafiqun : 3]

• Kufur Kecil

Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya.



“Artinya : Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir” [An-Nahl : 83]

Termasuk juga membunuh orang muslim, sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Mencaci orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekufuran” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Janganlah kalian sepeninggalku kembali lagi menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian memenggel leher sebagian yang lain” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Termasuk juga bersumpah dengan nama selain Allah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik” [At-Tirmidzi dan dihasankannya, serta dishahihkan oleh Al-Hakim]

Yang demikian itu karena Allah tetap menjadikan para pelaku dosa sebagai orang-orang mukmin. Allah berfirman.


“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenan dengan orang-orang yang dibunuh” [Al-Baqarah : 178]

Allah tidak mengeluarkan orang yang membunuh dari golongan orang-orang beriman, bahkan menjadikannya sebagai saudara bagi wali yang (berhak melakukan) qishash.

Allah berfirman

“Artinya : Maka barangsiapa mendapat suatu pemaafan dari saudarnya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yangmemberi maaf dengan cara yang baik (pula)” Al-Baqarah : 178]

Yang dimaksud dengan saudara dalam ayat di atas –tanpa diargukan lagi- adalah saudara seagama, berdasarkan firman Allah.

“Artinya : Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah, jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” [Al-Hujurat : 9-10]

Pengertian Riya'

Riya’ merupakan mashdar dari raa-a yuraa-i yang maknanya adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji. Termasuk ke dalam riya’ juga yaitu sum’ah, yakni agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan lalu kitapun dipuji dan tenar.

Riya’ dan semua derivatnya itu merupakan akhlaq yang tercela dan merupakan sifat orang-orang munafiq. Allah berfirman:




“Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (An-Nisaa’: 142)

Riya’ ini termasuk syirik ashgar namun terkadang bisa juga sampai pada derajat syirik akbar. Al-Imam Ibnul Qayyim berkata ketika memberikan perumpamaan untuk syirik ashgar: “Syirik ashgar itu seumpama riya’ yang ringan.”

Perkataan beliau ini mengindikasikan bahwa ada riya’ yang berat yang bisa sampai pada derajat syirik akbar, wallahu a’lam.

Suatu ibadah yang tercampuri oleh riya’, maka tidak lepas dari tiga 3 keadaan:

1. Yang menjadi motivator dilakukannya ibadah tersebut sejak awal adalah memang riya’ seperti misalnya seorang yang melakukan sholat agar manusia melihatnya sehingga disebut sebagai orang yang shalih dan rajin beribadah. Dia sama sekali tidak mengharapkan pahala dari Allah. Yang seperti ini jelas merupakan syirik dan ibadahnya batal.

2.Riya tersebut muncul di tengah pelaksanaan ibadah. Yakni yang menjadi motivator awal sebenarnya mengharapkan pahala dari Allah namun kemudian di tengah jalan terbersit lah riya’. Yang seperti ini maka terbagi dalam dua kondisi:

a.Jika bagian akhir ibadah tersebut tidak terikat atau tidak ada hubungannya dengan bagian awal ibadah, maka ibadah yang bagian awal sah sedangkan yang bagian akhir batal. Contohnya seperti yang disampaikan yaitu seseorang bershadaqah dengan ikhlash sebesar 100 ribu, kemudian dia melihat di dompet masih ada sisa, lalu dia tambah shodaqahnya 100 ribu kedua namun dicampuri riya. Nah dalam kondisi ini, 100 ribu pertama sah dan berpahala sedangkan 100 ribu yang kedua gugur.

b.Jika bagian akhir ibadah tersebut terikat atau berhubungan dengan bagian awalnya maka hal ini juga terbagi dalam dua keadaan:

Kalau pelakunya melawan riya’ tersebut dan sama sekali tidak ingin terbuai serta berusaha bersungguh-sungguh untuk tetap ikhlash sampai ibadahnya selesai, maka bisikan riya’ ini tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap nilai pahala ibadah tersebut. Dalilnya adalah sabda Nabi:

“Sesungguhnya Allah memaafkan umatku akan apa yang terbersit di benaknya selama hal itu belum dilakukan atau diucapkan.” (HR Al-Bukhari dari Abu Hurairah)

Contohnya adalah seseorang yang sholat dua rakaat dan sejak awal ia ikhlas karena Allah semata. Pada rakaat kedua terbersitlah riya di hatinya lataran dia sadar ada orang yang sedang memperhatikannya. Namun ia melawannya dan terus berusaha agar tetap ikhlash karena Allah semata. Nah yang demikian ini maka shalatnya tidak rusak insya Allah dan dia tetap akan mendapatkan pahala sholatnya.

Pelakunya tidak berusaha melawan riya’ yang muncul bahkan larut dan terbuai di dalamnya. Yang demikian ini maka rusak dan gugur pahala ibadahnya. Contohnya adalah seperti yang disebutkan yaitu seseorang shalat maghrib ikhlash karena Allah semata. Di rakaat kedua muncul lah riya’ di hatinya. Nah kalau dia ini hanyut dalam riya’nya dan tidak berusaha melawan maka gugurlah sholatnya.

3.Riya tersebut muncul setelah ibadah itu selesai dilaksanakan. Yang demikian ini maka tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap ibadahnya tadi.

Namun perlu dicatat, jika apa yang dilakukan adalah sesuatu yang mengandung benih permusuhan seperti misalnya al-mannu wal adzaa dalam bershadaqah, maka yang demikian ini akan menghapus pahalanya. Allah berfirman:



Artinya : “Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak berimana kepada Allah dan hari kemudian.” (Al-Baqarah: 264)
Bukan termasuk riya’ seseorang yang merasa senang apabila ibadahnya diketahui orang lain setelah ibadah itu selesai ditunaikan. Dan bukan termasuk ke dalam riya juga apabila seseorang merasa senang dan bangga dalam menunaikan suatu keta’atan, bahkan yang demikian ini termasuk bukti keimanannya. Nabi bersabda: “Barangsiapa yang kebaikannya membuat dia senang serta kejelekannya membuat dia sedih, maka dia adalah seorang mu’min (sejati).” (HR. At-Tirmidzi dari Umar bin Khaththab)
Dan Nabi pernah ditanya yang semisal ini kemudin bersabda: “Yang demikian itu merupakan kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mu’min.” (HR. Muslim dari Abu Dzar).

Definisi Nifaq

Menurut bahasa:

“Nafiqaa”: salah satu lobang tempat keluarnya yarbu (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, dimana jika ia dicari dari lobang yang satu, ia akan keluar dari lobang yang satunya.
“Nafaq”: lobang tempat bersembunyi

Menurut syara’: menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Jenis Nifaq

a) Nifaq I’tiqadi (keyakinan)

Ada 4 macam:

1. Mendustakan Rasulullah atau mendustakan sebagaian dari apa yang beliau bawa
2. Membenci Rasulullah atau membenci sebagian apa yang beliau bawa
3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Rasulullah
4. Tidak senang dengan kemenangan agama Rasulullah

b) Nifaq Amali (Perbuatan)

Perbedaan antara Nifaq besar dan Nifaq kecil

1. Nifaq besar : Mengeluarkan pelakunya dari agama Islam
Nifaq kecil : Tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam
2. Nifaq besar : Berbedanya yang lahir dgn yang bathin dalam hal keyakinan
Nifaq kecil : Berbedanya yang lahir dengan yang bathin dalam hal perbuatan
3. Nifaq besar : Tidak terjadi dari seorang mu’min
Nifaq kecil : Bisa terjadi dari seorang mu’min
4. Nifaq besar : Pada ghalibnya pelaku nifaq besar tidak bertaubat
Nifaq kecil : Pelakunya dapat bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menerima taubatnya

Definisi Syirik

Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.

Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.



Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]

Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".[An-Nisaa': 48]

Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"[ Al-Maa-idah: 72]


Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan.
Allah Azza wa Jalla berfirman.



"Artinya : Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan" [Al-An'am: 88]

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi" [Az-Zumar: 65]


Orang Musyrik Itu Halal Darah Dan Hartanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.


"Artinya : ...Maka bunuhlah orang-orang musyirikin dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian..."[At-Taubah: 5]


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka ada pada Allah Azza wa jalla"

Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar.

JENIS-JENIS SYIRIK

Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil

• Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.
Syirik Besar Itu Ada Empat Macam

a. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya.

b. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.

c. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah

d. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan.

• Syirik Kecil.
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.

Syirik Kecil Ada Dua Macam

a. Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"

Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" dan mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"

Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.
"Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan"
Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.
"Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan"

Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.

b. Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'"




Definisi Sombong

SOMBONG bererti terasa kelebihan dan kehebatan yang ada pada diri sendiri, kemudian ditambah dengan sifat suka menghina dan merendahkan orang lain. Orang sombong memandang rendah manusia lain kerana berasakan sesuatu kelebihan yang ada pada diri mereka.

Begitulah sombongnya Iblis yang enggan sujud kepada Nabi Adam. Tidak cukup dengan kesombongannya kepada Allah, lalu ia menempelak: “Mana bisa aku bersujud kepada manusia, kerana aku dijadikan dari api yang mulia, sedangkan Adam dijadikan dari tanah yang hina.

Penyakit sombong akan menyerang sesiapa saja, baik lelaki atau perempuan, golongan bangsawan atau bawahan, berjawatan tinggi ataupun pengemis di jalanan.



Allah berfirman yang bermaksud:



“Aku akan belokkan dari keterangan-Ku, orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi, di luar kebenaran.” (Surah al-A’raaf, ayat 146)


Sombong yang paling keji ialah bersifat sombong terhadap Allah. Tercatat dalam al-Quran, antara manusia yang pernah sombong terhadap Allah ialah Namrud yang ingin memerangi tuhan, keduanya Raja Firaun yang pernah mengaku dirinya Tuhan.

Allah berfirman yang bermaksud:


“Sesungguhnya, orang yang menyombongkan dirinya dari menyembah Aku, akan masuk neraka jahanam dengan kehinaan.” (Surah al-Mu’min, ayat 60)

Sombong yang kedua ialah bersifat sombong kepada Rasul dan ajarannya seperti tidak mengiktiraf rasul yang diutus Tuhan kerana kemiskinan dan kehinaan keturunan, seperti Firaun yang mengaku dan menganggap dirinya tuhan, tidak mengaku Nabi Musa rasul utusan Allah.

Begitu juga Abu Lahab serta kaum Quraisy yang enggan menerima Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman.

Oleh itu mari kita memeriksa diri, apakah kita sudah dijangkiti virus sombong ini atau tanpa diketahui kita adalah salah seorang penghidap serius penyakit itu selama berpuluh tahun.

Iman Al-Ghazali menyimpulkan ada tujuh cara untuk mengenali seseorang yang sedang dan sudah menghidap penyakit hati yang merbahaya ini :
Pertama, kelebihan seseorang kerana pengetahuan ilmunya, baik ilmu dunia atau ilmu akhirat. Apabila ilmu sudah penuh di dada dia menganggap semua orang lain jahil belaka, semua orang buta dan jika ada pandangan yang bernas tetapi tidak diterimanya.


Orang sombong seumpama ini, menghendaki dirinya selalu dihormati oleh orang lain terutama ketika di khalayak ramai, oleh anak muridnya dan orang bawahannya serta sentiasa meminta diberi layanan mulia.


Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:

“Tidak akan masuk neraka, orang yang di dalam hatinya ada seberat sebiji sawi darinya iman, dan tidak akan masuk syurga yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi darinya sombong.” (Hadis riwayat Muslim dan Abu Daud)
Keduanya kerana kelebihan beribadat seseorang. Penyakit orang ahli abid yang merasa diri mereka terlalu banyak beribadat berbanding dengan orang lain sehingga menganggap orang lain tidak mampu beribadat seperti mereka.

Sedangkan mereka terpedaya dengan tipu daya syaitan. Rasulullah SAW mengingatkan melalui sabda Baginda yang bermaksud:

“Bahawa siapa yang memuji dirinya sendiri atas suatu amal salih, bererti sudah tersesat daripada mensyukurinya, dan gugurlah segala amal perbuatannya.”

Jika kita bersifat seperti ini, menghina orang yang tidak bersembahyang atau apabila orang mengerjakan maksiat, lantas menggelengkan kepala dan terdetik di dalam hati, “Apa nak jadi dengan kamu semua. Mengapa tidak alim dan warak seperti aku,” maka kita adalah dalam kategori orang yang berpenyakit sombong. Oleh itu, bersegeralah bertaubat atas kejelekan akhlak.
Perkara ketiga yang membuatkan kita sombong ialah kerana ego memperkasakan keturunan, bangga kita berketurunan mulia lagi bangsawan, suka menyebut nama datuk nenek moyang kita yang dulunya dikatakan keramat atau hebat.

Sifat sombong seperti ini tidak ubah seperti kaum Bani Israel yang dilaknat Tuhan, seperti termaktub dalam al-Quran. Mereka bangga dengan keturunan mereka yang banyak menjadi nabi ikutan, konon keturunan mulia dikasihi tuhan.

Mereka rakus melakukan apa saja termasuk membunuh golongan lemah kerana keegoan menganggap orang lain tidak semulia mereka. Seandainya kita zalim, bangga dengan status keturunan, maka kesombongan itu sama dengan kesombongan kaum Bani Israel yang dilaknat tuhan.
Perkara keempat menjadikan kita beroleh sombong ialah kerana berasa diri cantik dan sempurna malah memandang orang lain dengan hina, seperti merendah-rendah ciptaan Allah hingga sanggup menyindir atau memberi gelaran tidak baik seperti pendek, berkulit hitam atau gemuk.

Sifat sombong kelima berpunca daripada kelebihan harta diberi Allah membuat kita lupa daratan, berbangga dengan kekayaan yang ada, rumah besar, kereta mewah hingga memandang rendah orang yang kurang berada.
Keenam, sombong kerana kekuatan dan kegagahan diri. Semua orang akan dibuli kerana kuatnya badan kita tidak terperi, hingga boleh memakan kaca seperti mengunyah. Boleh menarik bas dan lori hanya dengan gigi. Boleh dihempap badan dengan batu dan besi.

Akhirnya yang ketujuh kata Imam Ghazali, ialah sombong dan berbangga kerana ramainya pengikut setia di belakang diri, sepertinya orang alim berbangga dengan ramainya murid yang memuji. Guru silat pula berbangga dengan ramainya murid yang tidak lut ditetak dan dijilat api.

Justeru, hendaklah memeriksa diri sama ada tujuh perkara yang membawa kepada penyakit sombong ada pada kita atau tidak. Penawarnya ada di tangan sendiri kerana penyakit sombong hanya akan memakan diri.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang bermaksud:

“Orang yang sombong, keras kepala dan takbur, akan dikumpulkan pada hari kiamat, dalam bentuk semut yang kecil, yang dipijak mereka oleh manusia, kerana hinanya mereka pada Allah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Hurairah). Add to Cart View detail

Materi Akhlak tercela

MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

( Hasud, Riya, Aniaya dan Diskriminasi )

A. Hasud

- Hasud artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah.

1. Hasud yang terlarang

Adalah hasud terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan kedengkian, dll

Dalam kehidupan sehari-hari hal ini sering terjadi sehingga dengan ketidaksenangan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya perbuatan tercela yang lainnya misalnya : Timbul kebencian, permusuhan, mencelakakan orang lain, merampok, menghancurkan hak milik orang lain dll.

  1. 2. Hasud yang diperbolehkan

Adalah hasud kepada orang lain dalam hal : jika seseorang diberi harta benda kemudian dibelanjakan dijalan Allah Swt, dan jika seseorang diberi ilmu oleh Allah kemudian diamalkannya.

3. Penyebab pokok hasud adalah :

a. Kalah bersaing dalam merebut simpati orang atau dalam usaha.
b. Sifat kikir yang berlebihan

c. Cinta dunia dan sejenisnya.

d. Merasa sakit jika orang lain memiliki kelebihan
e. Tidak beriman kepada qadha dan qadar.

4. Akibat hasud

Nabi Muhammas saw bersabda :”Waspadalah terhadap hasud “sesungguhnya hasud mengikis pahala sebagaimana api memakan kayu

Orang hasud telah menentang Allah s.w.t. dengan lima hal iaitu:

  • Kerana ia membenci nikmat Allah s.w.t. terhadap orang lain
  • Dia tidak suka pembahagian Allah s.w.t. untuk dirinya seolah-olah ia berkata: “Mengapa Engkau membagi begini?”
  • Ia bakhil terhadap kurniaan Allah s.w.t.
  • Dia membantu kepada iblis laknatullah
  1. 1. Cara menghindari hasud

a. Menumbuhkan kesadaran bahwa permusuhan dan kemarahan akan membawa petaka dan kesengsaraan baik lahir maupun bathin. b. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. c. Jadilah orang yang mempunyai pendirian tidak mudah di provokasi. d. Mengamalkan ajaran agama.

B. Sifat Riya

Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena ALLAH dan karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya sebenarnya ada dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan, karena ada orang yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi contoh. Oleh karena itu hanya Allah-lah yang dapat menilai apakah perbuatan tersebut mengandung riya atau tidak ?

1. Jenis Riya

- Riya dalam niat

Riya ini muncul ketika mengawali suatu pekerjaan. Seseorang yang akan melakukan ibadah berkeinginan untuk mendapatkan pujian dan sanjungan manusia

- Riya dalam perbuatan

Yaitu riya orang yang selalu memperlihatkan ketekunan beribadah bukan karena sedang member contoh atau bukan diwaktu saat orang banyak melakukannya.

2. Bahaya Riya

Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang sangat berbahaya karena bersifat lembut (samar-samar) tapi berdampak luar biasa.

“Kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, dan orang-orang yang berbuat riya’,

Bahaya Riya’ bagi Amal Perbuatan :

a. Menyia nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan tujuan luhurnya

b. Riya’ adalah syirik khafi. c. Riya’ mewariskan kehinaan dan kekerdilan. d. Riya’ menghalangi pahala akhirat. e. Riya’ menambah kesesatan

3. Cara menghindari riya

Sudah diketahui bahwa bahaya riya sangatlah besar, dan kita sebagai umat muslim sudah selayaknya untuk menghindari perbuatan riya tersebut, diantaranya adalah dengan cara :

Mempersiapkan niat hanya karena Allah saja, tidak menampakkan ibadah kecuali untuk memberi contoh dan diwaktu orang banyak melakukannya.

BEBERAPA PERKARA YANG BUKAN TERMASUK RIYA’
1. Seseorang yang beramal dengan ikhlas, namun mendapatkan pujian dari manusia tanpa ia kehendaki.
2. Seseorang yang memperindah penampilan karena keindahan Islam.
3. Beramal karena memberikan teladan bagi orang lain.
4. Bukan termasuk riya’ pula bila ia semangat beramal ketika berada ditengah orang-orang yang lagi semangat beramal. (tak ke-gua)


C. Aniaya

Aniaya artinya dzolim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dengan demikian orang lain diperlakukan secara tidak sesuai dengan semestinya.

Perbuatan aniaya dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu :

Aniaya pada diri sendiri, yaitu berlaku zalim kepada diri sendiri, misalnya tidak mengurus diri dengan baik, atau tidak melakukan perbuatan yang seharusnya diperbuat oleh diri sendiri.

Aniaya pada orang lain, yaitu berlaku zalim kepada orang lain baik dengan perkataan, perbuatan dll, baik terhadap manusia, binatang, maupun tetumbuhan.

Cara menghindari aniaya

Dalam upaya menghindari perbuatan aniaya ini hendaknya kita memperhatikan hak-hak diri sendiri, hak orang lain, hak binatang, alam, dsb. Selain itu pula kita hendaknya takut kepada dosa, karena Allah swt telah melarang kita berbuat aniaya, atau berbuat kerusakan di muka bumi ini.

D. Diskriminasi

Diskriminasi artinya memandang sesuatu tidak secara adil dan memperlakukannya pula secara pilih kasih.Agar kita terhindar dari perbuatan diskriminasi ini perlu sekali memahami tentang hak-hak dan kewajiban seseorang. Jika kita mau melakukan diskriminasi, maka perhatikan dulu apakah dia memang berhak atau tidak, jika memang berhak, maka kita harus mengurungkan diri untuk berbuat diskriminasi.

Add to Cart View detail

Most View Product

Contact Online

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. SILAT SPORT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger